Kamis, 14 Mei 2015

Net Neutrality – Semua hal yang perlu Anda ketahui

Apakah Anda pernah mendengar istilah Net Neutrality? Akan tetapi masih bingung dan kurang paham? Kali ini Tech in Asia telah merangkum semua hal yang perlu Anda ketahui tentang Net Neutrality.

Apa itu Net Neutrality

Net Neutrality merupakan sebuah prinsip dimana penyedia jasa internet (ISP) seperti Telkom, Indosat, Biznet Network, atau XL Axiata harus bersikap adil terhadap semua penyedia konten internet (situs) dan tidak membatasi hak akses pelanggan.

Ini berarti konten dari semua penyedia konten bisa diakses dengan kecepatan dan kualitas transmisi yang sama.

Asal mula Net Neutrality

Isitilah Net Neutrality awalnya berasal dari tesis Tim Wu, seorang profesor dari Universitas Columbia yang membahas tentang diskriminasi broadband. Salah satu contoh kasus pelanggaran Net Neutrality yang fenomenal terjadi di Amerika serikat pada tahun 2008 ketika penyedia jasa internet terbesar di Amerika Serikat, Comcast, mengurangi kecepatan pelanggan mereka yang melakukan unduhan berkas menggunakan perangkat lunak Bittorrent. Kasus tersebut terus bergulir hingga pada tahun 2009, Comcast mengakui bahwa telah melakukan kesalahan tersebut dan menghentikannya pada tahun 2011.

Kasus serupa juga menimpa penyedia jasa sewa streaming film terkemuka di Amerika Serikat, Netflix, yang mendapati bahwa akses internet pelanggan ke jalur mereka dipangkas oleh Comcast karena dianggap boros data. Ini membuat pelanggan Netflix tidak bisa menikmati streaming film dengan kualitas tinggi (HD). Kasus ini berakhir dengan kesepakatan dimana Netflix harus membayar tambahan biaya ke Comcast untuk mendapatkan akses internet yang cepat dan stabil.

Bagaimana cara kerja Net Neutrality


Saya akan menjelaskan dengan contoh bagaimana Net Neutrality bekerja. Jadi apabila Anda mengakses situs Netflix, maka video akan dikirimkan dalam bentuk paket-paket data ke pengguna dan anggap saja ada 10 paket yang dikirimkan Netflix ke pengguna. Di saat yang bersamaan, anggap saja Anda juga sedang mengakses video dari YouTube, sehingga YouTube juga mengirimkan 10 paket ke pengguna.

Dari sini, ISP bertugas sebagai pengantar paket-paket tersebut. Dengan Net Neutrality, paket dari Netflix dan YouTube akan dikirimkan secara adil dengan jumlah dan waktu yang sama, sehingga tidak ada jeda antara video dari Netflix dan YouTube. Akan tetapi bila Net Neutrality tidak ada, misalnya Netflix membayar jalur internet ke Comcast, maka paket-paket yang dikirimkan Netflix akan didahulukan sehingga sampai ke pengguna lebih cepat dan akibatnya video dari YouTube akan terhambat.

Jadi bisa dibayangkan apa yang akan terjadi apabila tidak ada Net Neutrality. Penyedia konten internet yang tidak memiliki banyak budget harus kehilangan akses karena tidak membayar akses internet ke ISP. Di sisi lain, netizen juga tentunya dirugikan dengan keberpihakan ISP tersebut.

Apa hubungan Net Neutrality dengan Indonesia

Beberapa kasus yang secara tidak langsung berhubungan dengan pelanggaran Net Neutrality di tanah air adalah saat sejumlah operator seluler dan ISP secara sengaja menyisipkan iklan tanpa sepengetahuan dan persetujuan pelanggan. Hal tersebut bisa dibilang merupakan pembajakan akses internet pelanggan. Bagaimanapun, pelanggan tidak bisa berbuat apa-apa karena hal tersebut merupakan wewenang ISP sebagai pengelola layanan internet.

Isu Net Neutrality juga semakin menguat di Indonesia setelah Mark Zuckerberg secara resmi meluncurkan Internet.org di Indonesia, dan di saat bersamaan menuai kontroversi di India. Program tersebut dianggap bertentangan dengan Net Neutrality. Karena misalnya, Tokopedia masuk dalam program Internet.org, sementara Bukalapak tidak, maka Bukalapak sebagai kompetitor merasa dirugikan karena Internet.org menjadi sumber pengunjung tambahan bagi Tokopedia. Hal ini lah yang juga menjadi salah satu alasan XL Axiata mengundurkan diri menjadi mitra Internet.org di Indonesia.

Peraturan hukum Net Neutrality

Pada tanggal 13 April lalu, Federal Communication and Commission (FCC) secara resmi menggulirkan uji coba peraturan Net Neutrality di Amerika Serikat selama 60 hari. Dalam regulasi tersebut diatur bahwa ISP di Amerika Serikat seperti AT&T, Verizon, dan Comcast dilarang melakukan pembatasan konten, mengurangi kecepatan internet, dan menerima suap dari penyedia konten internet untuk mempercepat akses.

Setiap regulasi pasti mempunyai pro dan kontra. Di satu sisi, regulasi Net Neutrality menguntungkan penyedia konten dan netizen dalam mengakses internet yang notabene sudah mereka bayar ke ISP. Di sisi lain, banyak ISP yang menentang regulasi Net Neutrality karena mereka tidak bisa mengontrol akses internet pelanggan seperti melakukan blokir situs, meminta biaya tambahan ke penyedia konten untuk mendapatkan jalur internet khusus, dan melakukan monitoring semua aktivitas akses internet pelanggan.
Created with Artisteer

0 komentar:

Posting Komentar

Ganti Bahasa

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Jadwal Shalat

Daftar Isi

Login Form